Sabtu, 12 September 2009

SEJARAH PERISTILAHAN DALAM ORGANISASI
GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Pada awal kemerdekaan Indonesia tepatnya tanggal 28 Desember 1945 pimpinan berbagai organisasi kepanduan jaman Kolonial Belanda bersepakat untuk membentuk organisasi kesatuan kepnduan dengan nama Pandu Rakyat Indonesia.Beberapa tahun kemudian kondisi politik dalam negeri diliputi oleh arus aliran ke liberalisme,beberapa partai politik dan organisasi massa mendirikan lagi bagian Kepanduanya dengan nama yang mengacu pada induk Organisasi politik masing-masing.
Jadi pandu rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi politik Kepanduan Indonesia dalam era kemerdekaan.meskipun demikian semangat dan usaha untuk bersatu tetap berkembang.
Pada tanggal 16 September 1951 di bentuk suatu federasi kepanduan dengan nama Ikatan Kepanduan Indonesia (IPINDO).Federasi kepanduan tersebut berjalan dengan lancar yang diketuai oleh Alm Soemarjo.Jumlah organisasi kepanduan yang begitu banyak di anggap oleh pemerintah RI kurang efektip di bidang pendidikan diluar sekolah.Pada tanggal 9 September 1961 dalam salah satu Pidatonya Bung Karno selaku Presiden RI membubarkan semua organisasi Kepanduan dan dileburnya dalam satu wadah yaitu dengan nama Gerakan Pramuka.
Keputusan presiden RI nomor 238 Tahun 1961 tertanggal 20 Mei Menetapkan bahwa Gerakan Pramuka adalah satu-satunya organisasi yang ditugaskan untuk menyelanggarakan pendidikan Kepanduan bagi anak dan pemuda Indonesia.konsep Anggaran Dasar Gerakan Pramuka ditetapkan sebagai lampirannya.Pada tanggal 14 Agustus 1961 Organisasi Gerakan Pramuka diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, yang kemudian dijadikan Hari pramuka,Ketua Kwartir Nasional Pertama adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Asal Usul Peristilahan
Beberapa hari kemudian Kak Mutahar yang hubungannya dekat dengan Hamengku Buwono IX mempersoalkan istilah pramuka yang konotasinya sama dengan pioneer di nagara-negara sosialis seperti yang diselenggarakan di beberapa Negara Eropa Timur.Dalam hal ini Bung Karno Sangat terkesan saat berkunjung ke negra-negara sosialis,bahwa para pioner (anggota organisasai pemuda).Disiapkan untuk menjadi pemimpin bangsa beraliran sosialis komunis.
Pada suatu malam tidak lama setelah peristiwa itu Kak Mutahar datang ke Rumah Kak Ir.Soesilo Hardjo Prakoso di Jalan Panarukan no.27 Menteng.Beliau ingin istilah Pramuka dijabarkan dalam arti yang positif.Untuk itu bantuan seorang ahli bahasa sangat diperlukan,secara kebetulan seorang sepupu dari Mastini yang pada waktu itu mahasiswa Sastra UI,tinggal serumah.Ia mengambil jurusan Sastra Jawa Klasik,bernama Partini (guru besar di Fakultas sastra UNPAD).Dialah yang membantu memberi kepanjangan dari istilah Pramuka yang artinya adalah sebagai berikut:

PRA : Praja (masyarakat)
MU : Muda
KA : Karana ( kata asli dalam bahasa sannskrit”krna”yang berarti kreatif
Dalam berkarya).

Tidak ada komentar: